-->

ads

in feeds

Iklan Atas Artikel

250x250

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Ketika Sukma Belum Terkendali

Wednesday, October 2, 2013
 
Selain jiwa - raga, manusia juga memiliki nyawa dan sukma. Keempat hal ini tentu berbeda karena memiliki unsur yang tak serupa sebagai bagian dari perwujudan manusia. Nyawa merupakan ruh yang tertanam dalam diri manusia dan berkaitan langsung dengan proses sirkulasi tubuh terutama aliran darah termasuk denyut jantung. Raga merupakan zat berupa fisik alias kasat mata sebagai tempat berdiamnya ruh. Lalu yang kita sebut sebagai jiwa, itu merupakan rasa atau nurani yang berdiam diri dalam hati.

Unsur terakhir dari manusia yakni sukma, adalah perwujudan dari daya pikir manusia yang dapat menembus alam bawah sadar maupun alam kasat mata sehingga dapat berkomunikasi dengan makhluk atau melihat makhluk lain di muka bumi ini. Untuk melakukan rogo sukmo manusia harus memiliki energi yang cukup besar, karena proses perjalanan waktu dari alam nyata ke alam ruh atau alam ghaib menguras energi manusia. Itu pula mengapa ketika manusia kerasukan makhluk halus dan dipaksa untuk melihat gambaran di alam lain, ketika sadar badannya menjadi lemas tak berdaya.

Meraga Sukma bisa dilakukan secara sadar sesuai dengan tingkatan ilmu yang dimilikinya. Bagi sebagian manusia yang memiliki keistimewaan yakni dapat meraga sukma tanpa perlu meditasi, dia dapat menjelajah ke alam lain atau berkunjung ke tempat lain tanpa mengalami perubahan waktu. Tetapi dari sekian manusia yang memiliki kemampuan meraga sukma, terdapat pula orang dengan kemampuan seperti itu dan tidak mampu mengendalikan sukmanya sendiri. Dampak yang bisa ditimbulkan bagi orang lain tentu tidak ada, hanya saja bagi si pelaku sendiri dapat mengalami kelelahan luar biasa terutama saat kondisi tubuh drop.

Kemampuan merogo sukmo tidak boleh dipamerkan kepada pihak lain bila hanya bertujuan untuk kesombongan. Karena ilmu tersebut baik dimiliki secara alami atau berguru, tentu harus membawa manfaat secara hukum positif. Anda yang kemampuan meraga sukma belum bisa dikendalikan, berdoa sekuat mungkin agar saat tidur sukma anda tidak berjalan sendiri tanpa dikendalikan oleh tubuh masing-masing. Karena celah sebuah sukma yakni ketika tidur, dia bisa leluasa keluar dari raga anda tanpa kompromi. Hasilnya fisik akan merasa lemas tak berdaya seolah habis kerja keras.

0 comments:

Post a Comment test